
Kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, viral di media sosial.
Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat sang dokter menjalankan aksi tidak senonoh kepada pasien perempuan saat sedang menjalani pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Insiden ini tidak hanya memicu kemarahan publik, tetapi juga menyadarkan masyarakat bahwa dalam situasi berbahaya seperti pelecehan seksual, reaksi korban bisa sangat beragam.
Saat kejadian tersebut, korban tampak diam dan tidak melawan, sehingga tak sedikit netizen yang memepertanyakan hal tersebut.
Faktanya, secara ilmiah respons korban adalah hal yang sangat wajar terjadi saat seseorang merasa sangat ketakutan dallam situasi berbahaya.
Kenali 3 Respons Alami Manusia dalam Situasi Berbahaya
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ menjelaskan, dalam situasi berbahaya seperti pelecehan seksual, tubuh manusia secara alami mengeluarkan tiga jenis respons alami. Simak penjelasannya.
1. Melawan (Fight)
Dalam beberapa kasus, korban bisa menunjukkan reaksi aktif untuk melindungi diri dari pelaku, dengan cara melawan.
Respons ini biasanya muncul ketika otak menilai bahwa individu masih punya kesempatan atau kekuatan untuk menghadapi ancaman secara langsung.
“Ketika mengalami pelecehan seksual, reaksi primitif manusia saat menghadapi bahaya itu ada tiga, salah satunya fight atau melawan pelaku dan melindungi diri,” ujar Zulvia kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
2. Kabur (Flight)
Respons berikutnya adalah kabur dari situasi berbahaya secepat mungkin, agar pelaku tidak terus melanjutkan aksinya.
Respons ini umumnya terjadi secara spontan ketika seseorang merasa tidak mampu melawan, tetapi melihat ada celah untuk menyelamatkan diri.
“Selain melawan, flight atau kabur dari situasi itu juga salah satu respons yang umumnya dikeluarkan seseorang dalam situasi yang membahayakan,” jelasnya.
3. Membeku (Freeze)
Respons ketiga adalah diam atau terpaku, yang sering kali disalah artikan sebagai tanda pasrah oleh banyak orang.
Ia menambahkan, pada saat ini otak berada dalam kondisi panik dan mengalami kebingungan ekstrem.
“Otaknya seperti membeku, mematung, dan memproses apa yang sebenarnya terjadi,” imbuhnya.
Respons membeku merupakan bentuk pertahanan diri yang tidak disadari dan sangat umum terjadi pada korban pelecehan, terutama ketika mereka merasa tidak punya kuasa untuk melawan atau melarikan diri.
Leave a Reply