
Baru-baru ini, seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, melecehkan pasien saat pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Maraknya kasus sejenis membuat masyarakat khawatir mengalami kejadian serupa. Oleh karenanya, penting untuk memahami cara mencegah pelecehan seksual di lingkungan medis.
Cara Mencegah Pelecehan Seksual di Lingkungan Medis
Ada sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh pasien maupun pihak institusi kesehatan. Simak penjelasan lengkapnya.
1. Pelajari hak pasien dan prosedur pemeriksaan
Menurut Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (Psikiater) dr. Zulvia Oktanida Syarif, Sp.KJ, pemahaman tentang hak-hak pasien sangat penting.
Tujuannya agar seseorang tidak menjadi korban, terutama jika pemeriksaan melibatkan prosedur yang sensitif.
“Cari tahu apa saja hak-hak pasien, pahami, dan minta informasi selengkap-lengkapnya, sebelum memberikan persetujuan untuk melakukan suatu prosedur pemeriksaan,” ujar Zulvia kepada Kompas.com, Selasa (15/4/2025).
Dengan mengetahui prosedur yang wajar dalam pemeriksaan medis, pasien dapat lebih waspada terhadap tindakan yang mencurigakan atau tidak sesuai standar.
2. Minta pendamping saat pemeriksaan
Ia juga menekankan, pasien memiliki hak untuk didampingi oleh tenaga medis perempuan atau anggota keluarga selama proses pemeriksaan, terutama jika berkaitan dengan area tubuh yang tertutup atau harus membuka pakaian.
“Pasien berhak untuk minta ditemani oleh perawat, suster, atau bidan perempuan ketika dokter melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
“Selain berhak minta ditemani oleh perawat, pasien juga berhak ditemani oleh pasangan atau anggota keluarga yang lain,” tambahnya.
Langkah ini penting agar pasien merasa lebih aman dan mengurangi peluang terjadinya tindakan yang tidak etis.
3. Cari tahu rekam jejak fasilitas kesehatan
Sementara itu, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ menegaskan agar upaya pencegahan seharusnya juga dilakukan dari sisi sistem.
Masyarakat perlu mengetahui reputasi institusi dan petugas medis sebelum menjalani pemeriksaan.
“Pembangun sistem perlu lebih tegas pada petugas layanan kesehatan, terutama misalnya dokter obgyn atau yang berkaitan dengan pemeriksaan yang sensitif,” kata Jiemi.
Leave a Reply