
Tingginya intensitas interaksi di momen Lebaran bukan hanya membuat tubuh lelah, melainkan pikiran dan emosi pun ikut lelah.
Fenomena ini kerap disebut sebagai “social battery low” atau baterai sosial yang terkuras.
Apa Itu Social Battery Low?
Istilah ini merujuk pada kondisi di mana seseorang merasa lelah, kewalahan, atau tidak memiliki energi untuk berinteraksi secara sosial.
Hal ini sering terjadi pada individu yang lebih cenderung introvert, tetapi juga bisa dialami oleh siapa saja, terutama saat momen padat seperti Lebaran.
Psikiater dan salah satu pendiri SohoMD Dr. Edward Ratush menjelaskan, mengenali jenis kepribadian dan “baterai sosial” yang dimiliki sangat penting untuk menjaga keseimbangan.
“Kuncinya adalah mengetahui kamu tipe orang seperti apa dan berapa lama kamu bisa bertahan untuk berinteraksi dengan banyak orang. Kamu bisa menyesuaikan dan menyadari tanda-tanda sebelum menjadi masalah,” ujar Ratush seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (4/4/2025).
Tanda-tanda Social Battery Low
Menyadur dari Medical News Today, gejala social battery low dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik secara emosional maupun fisik. Berikut beberapa tanda yang perlu diwaspadai:
1. Lelah
2. Stres atau kelelahan mental
3. Kurang tertarik untuk berbicara dibanding sebelumnya
4. Ingin pulang atau berada di tempat yang familiar
5. Butuh melakukan hal yang tenang, seperti membaca atau menonton film
Tanda-tanda kamu memiliki social battery yang rendah:
1. Merasa sangat membutuhkan waktu tenang, terutama setelah acara sosial
2. Cenderung lebih fokus pada dunia batin atau imajinasi daripada dunia luar
3. Mudah merasa frustrasi atau lelah dalam situasi sosial dibanding orang lain
4. Merasa kewalahan oleh keramaian, konser, atau acara dalam kelompok besar
Lebih lanjut, Kepala Petugas Medis di SonderMind Dr. Doug Newton menambahkan, gejala ini bisa berupa iritabilitas, kehilangan fokus, dan kelelahan empatik.
“Masalah kesehatan mental bisa jadi akibat dari tidak adanya ‘modal sosial’ atau emosional yang cukup. Kita semua perlu mengisi ulang dan menjaga energi sebaik mungkin, apalagi di tengah hidup yang sibuk,” ujarnya.
Leave a Reply